Analisis Strategi PT Agung Podomoro Land Tbk

                              ANALISIS STRATEGI PT. AGUNG PODOMORO LAND TBK.



                                    Kelompok 7:   1. Devi Restiana (7311416115)
                                     2. Elma Maelani (7311416117)
                                     3. Bayu Adjie Indoyo (7311416126)
                                     4. Feri Yogi Ananto (7311416136)
                                     5. Siti Fitri Kunti Najihak (7311416148)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2018




A. Profil Perusahaan
          PT Agung Podomoro Land merupakan anak perusahaan dari Agung Podomoro Group. PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) didirikan pada 30 Juli 2004 dengan nama PT Tiara Metopolitan Jaya. Pada tahun 2010 para pemegang saham menyelesaikan restrukturisasi perusahaan, sesuai dengan 6 perkembangan dan perusahaan induk mereka yang ditransfer ke kendali APLN.
            APLN adalah pemilik dan pengembang real estate terdiversifikasi terkemuka di segmen ritel, komersial, dan residensial dengan beragam kepemilikan. APLN memiliki model pengebangan properti berintegrasi, mulai dari pembebasan lahan dan/atau sumber, untuk desain dan pengembangan, untuk menajemen proyek, penjualan, penyewaan dan pemasaran komersial, hingga operasi dan manajemen pengembangan super blok, pusat pembelanjaan, kantor, hotel, apartemen, dan rumah hunian. APLN dikenal sebagai pelopor pengembangan superblok. Proyek landmark APLN yang berkualitas tinggi untuk beberapa nama adalah Podomoro City, Kuningan City, dan Senayan City.

B. Visi, Misi, dan Nilai
VISI:
Terus bertumbuh menjadi pengembang terpadu dalam bisnis properti dan berkomitmen penuh untuk memberikan nilai yang optimal bagi pelanggan, rekan usaha, pemegang saham, dan masyarakat.

MISI:

  1. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan dan area komersial yang berkualitas.
  2. Mengoptimalkan pengembalian investasi dari rekan usaha dan pemegang saham.
  3. Menjadi perusahaan pengembang yang mampu memberikan nilai lebih bagi para karyawan.
  4. Mendukung program pemerintah dalam rangka mendorong pembangunan perkotaan dan dalam meningkatkan indeks pengembangan manusia.


NILAI:

  • Harmoni : Dalam bekerja dengan klien, mitra bisnis, pemegang saham, dan masyarakat
  • Gairah dan Ketekunan : Mengoptimalkan upaya kami
  • Kualitas : dipertahankan pada setiap tahap pengembangan
  • Sadar Lingkungan : Memberi perhatian pada aspek lingkungan dari setiap produk.


9 Komponen Karakteristik Misi

  1. Customers: masyarakat yang membutuhkan perumahan sekaligus area komersial. (Tercantum dalam misi poin ke 1)
  2. Products or Service: Properti berupa perumahan dan area komersial. (Tercantum dalam misi poin ke 1)
  3. Markets : Tidak disebutkan secara eksplisit.
  4. Technology: Tidak disebutkan secara eksplisit.
  5. Concern for Survival Growth & Profitability: perusahaan mengoptimalkan pengembalian investasi dari rekan usaha dan pemegang saham. (Tercantum dalam misi poin ke 2)
  6. Philosophy : Tidak disebutkan secara eksplisit.
  7. Self-Concept : Tidak Disebutkan secara Eksplisit
  8. Concern for Public Image : mendukung pemerintah dalam pengembangan pembangunan serta pengembangan indeks sdm. (Tercantum dalam misi poin ke 4).
  9. Concern for Employees : memberikan nilai lebih kepada karyawan. (Tercantum dalam misi poin ke 3)


C. Audit Eksternal
Peluang (Opportunity):

  1. Mengakuisisi perusahaan lain. Contohnya:


  • PT. Buana Surya Makmur sebesar 99,9%.
  • PT. Griya Pancaloka sebesar 75%.
  • PT. Pesona Gerbang Karawang sebesar 90%.

2. Semakin meningkatnya ekonomi Indonesia. Pada triwulan II 2018 terhadap triwulan II 2017 tumbuh 4,21% yang dapat mendorong daya beli masyarakat dan semakin tingginya gaya hidup.
(https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/08/06/1521/ekonomi-indonesia-triwulan-ii-2018-tumbuh-5-27-persen.html).
3. Dengan pertumbuhan penduduk sekitar 5,3% dapat menciptakan peluang karena kebutuhan akan rumah hunian semakin besar.
4. Program pemerintah yang sedang mengembangkan infrastruktur dapat memberikan peluang PT Agung Podomoro Land untuk ikut andil dalam proyek tersebut. Contohnya: Proyek kawasan hunian di kawasan Bandung Selatan yang diberi nama Podomoro Park, Pembangunan Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban di Jawa Barat, Tol Soroja di Bandung, dan Tol lain di Jabodetabek.
(http://www.rumahhokie.com/beritaproperti/agung-podomoro-land-akan-luncurkan-podomoro-park-di-kuartal-i-2018/)
5. Dengan adanya lembaga penyedia kredit perumahan rakyat memungkinkan masyarakat yang tidak dapat membeli rumah karena alasan anggaran menjadi bisa membeli rumah.

Ancaman (Threats):
1. Semakin banyaknya competitor. Diantaranya:
a. Housing Category

  • Intiland Development Tbk.
  • PT. Bakrieland Development Tbk.
  • PT. Jababeka Tbk.
  • PT. Gapura Kencana Abadi
  • Suryamas Group

b. City and Township Category

  • PT. Lippo Karawaci Tbk.
  • PT. Bumi Serpong Damai Tbk.
  • PT. Summarecon Agung Tbk.
  • PT. Ciputra Development Tbk.
  • PT. Modernland Realty Tbk.
  • PT. Grahabuana Cikarang
  • PT. Cowell Development Tbk.
  • PT. Astra Modern Land

c. Apartment Category

  • PT. Agung Sedayu Group
  • PT. Alam Sutera Realty Tbk.
  • PT. Duta Paramindo Sejahtera
  • PT. Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
  • The Capitol Group
  • PT. Metropolitan Land Tbk.
  • Patraland (PT. Patra Jasa)
  • PT. Perdana Gapura Prima Tbk.

d. Mixed-Use Building Category

  • PT. Pakuwon Jati Tbk.
  • Trans Property (CT Corp)
  • PT. Putragaya Wahana
  • PT. Pancakarya Griyatama
  • PT. Megapolitan Development Tbk.
  • Tamara Land
  • PT. Pikko Land Development Tbk.

(https://m.wartaekonomi.co.id/berita176428/46-perusahaan-properti-peraih-property-award-2018.html)
2. Kenaikan suku bunga menyebabkan profit perusahaan akan menurun akibat pengembalian modal pinjaman semakin besar.
3. Reaksi masyarakat atas pembangunan proyek yang kadang terkendala dalam pembebasan lahan yang saling bersengketa.
4. Sulitnya mengurus perijinan yang suka diulur-ulur waktunya oleh pihak daerah setempat.


D. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)


E. Audit Internal
Kekuatan (Strengths):
1. Pengalaman di bidang properti selama 14 tahun sejak tahun 2004.
2. Suku pinjaman yang tinggi hingga mencapai 9-15% untuk kredit usaha korporasi. (https://m.detik.com/finance/moneter/d-4042315/ini-daftar-bunga-kredit-bank-di-ri-mana-yang-paling-tinggi

  • Pemberian dukungan pendidikan bagi anak-anak kurang mampu dengan memberikan beasiswa dan sarana penunjang pendidikan
  • Pembuatan rumah kompos limbah hijau di lingkungan CBD Pluit, Jakarta Utara
  • Pemberian tong sampah untuk ditempatkan di area sekitar Monumen Nasional.

3. Masuk dalam 46 daftar perusahaan properti peraih Property Award 2018 dari Warta Ekonomi dengan menyabet 2 penghargaan berbeda, yaitu: Peringkat 1 Top Marketing Communication in Housing Category dan Peringkat 2 Top Marketing Communication in Mixed-Use Building Category.
(https://m.wartaekonomi.co.id/berita176428/46-perusahaan-properti-peraih-property-award-2018.html)

Weakness (Kelemahan):
1. Proyek masih terfokus di Jakarta, Karawang, Bandung, Bali, Makassar, Batam, dan Balikpapan. Belum mencakup seluruh area Indonesia. (www.agungpodomoroland.com)
2. Suku pinjaman yang tinggi hingga mencapai 9-15% untuk kredit usaha korporasi.
(https://m.detik.com/finance/moneter/d-4042315/ini-daftar-bunga-kredit-bank-di-ri-mana-yang-paling-tinggi.html)


F. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)


G. Matriks Profil Competition


H. Matriks Space


Koordinat vektor direksional :
X-axis : 3,25 + (-2,50) = 1,50
Y-axis : 2,25 + (-2)   = 0,25
Kesimpulan : poin vektor berada dalam kuadran FS-IS, sehingga strategi yang digunakan oleh PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) adalah Agresif (Aggresive).



I. Rekomendasi Strategi
Berdasarkan analisis- analisis di atas kelompok kami menyarankan beberapa strategi untuk PT Agung Podomoro Land, diantaranya sebagai berikut:


  1. Pengembangan Pasar. Pembangun proyek perumahan tidak hanya terfokus di kota-kota besar seperti Jakarta, sebaiknya APLN juga mulai melirik kota/kabupaten yang menunjukkan bahwa kota/kabupaten tersebut memiliki potensi besar dalam pembangunan ekonominya.
  2. Pengembangan Produk. Menciptakan hunian dengan konsep baru seperti smart living. Dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat saat ini APLN dapat mengaplikasikan teknologi yang semakin maju dalam sebuah hunian
  3. Diversifikasi. Mebuat perumahan untuk masyarakat golongan menengah kebawah. APLN bisa menggunakan strategi DP 0% agar masyarakat menengah ke bawah dapat menikmati sebuah hunian yang nyaman dan layak


Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh surat reservasi hotel

contoh surat undangan rapat